KOTA SERANG, biem.co – Bangsa yang sejahtera adalah bangsa yang memiliki daya beli. Di mana masyarakat produktif menghasilkan barang-barang yang berkualitas serta di dukung dengan minat pembeli dari Tanah Air sendiri.
Tak bisa dipungkiri, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi titik panasnya persaingan terutama di bidang ekonomi. Karenanya, dibutuhkan jalan bisnis dengan tetap memiliki kebebasan waktu untuk menyiasatinya. Bisnis yang dimaksud adalah usaha yang bisa berjalan meski pemiliknya tidak berada di tempat.
Sejalan dengan hal tersebut, Banten Berdaya menyelenggarakan Mentoring Bisnis Pekanan dengan narasumber yang ahli di bidangnya pada (18/11).
Sebanyak 200 peserta hadir dalam acara tersebut, baik yang telah memiliki usaha maupun yang masih mencari inspirasi usaha. Acara ini bertujuan untuk mensukseskan tagline utamanya, yaitu Bertemu Bertumbuh Berbagi, dengan memberdayakan UMKM di Banten lewat mentoring pekanan.
Banten Berdaya merupakan bagian dari gerakan Nusantara Berdaya, yang hadir sebagai bentuk inisiatif dari komunitas pelaku usaha di berbagai kota untuk saling memberdayakan satu sama lain dan telah hadir di beberapa kota seperti Samarinda, Cirebon, Jakarta, dll.
Budi Dwi Astuti, Kepala Cabang Cilegon Rumah Kreatif BUMN menyatakan kemajuan teknologi yang begitu pesat dengan mengubah minat pasar dari offline menjadi online harus ditanggapi oleh para pelaku UMKM dengan sigap.
“UMKM dapat merambah pasar online dengan cara mendaftarkan usaha pada markeplace layaknya Lazada atau Tokopedia, tentunya dengan tak bosan-bosan memposting produk dan testimoni. Selipkan promo yang menarik agar dapat menarik konsumen,” tandasnya penuh semangat.
Tak kalah bermanfaat, materi yang disampaikan oleh Yedi Jupriadi, Owner PT. Bilindo Konsultan memaparkan perihal keseimbangan dalam berbisnis.
“Bisnis bukan hanya dipengaruhi oleh sistem manajemen yang baik, namun kondisi spritual tetap harus diperhatikan dengan cara mendekatkan diri pada Sang Pemberi Rezeki , yaitu Allah SWT,” serunya. (rai)
