ReviewUlasan Produk

Film Tirtayasa, Cara Baru Mempelajari Sejarah Banten ‘Jaman Now’

biem.co — Apa yang terlintas di pikiran sobat biem jika mendengar tentang sejarah? Bosen? Gak banget? Ya, memang pelajaran sejarah merupakan salah satu pelajaran di sekolah  yang membosankan bagi mayoritas anak sekolah. Pemaparan cerita jaman lampau yang panjang, belum lagi nama tokoh, nama tempat dan waktu sejarah itu terjadi menjadi serentetan data yang harus dihapal jika waktu ujian tiba. Eitss, tapi tunggu dulu, tak selamanya sejarah itu membosankan. Contohnya saja Film ‘Tirtayasa’ garapan Kremov Pictures ini wajib ditonton. Terlebih untuk kamu kawula muda Banten yang ingin tetap mempelajari sejarah tanpa tumpukan buku–buku.

Film ini berkisah tentang Sultan Abdul Fath Abdul Fatah atau dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan Sultan Banten ke–6 menggantikan ayahnya Abu Al –Ma’ali Ahmad. Pada pemerintahannya, Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul konflik diantara kedua puteranya yakni Sultan Haji dan Pangeran Purbaya karena Sultan Haji berpihak pada kolonial Belanda. Masalah tersebut menyulut emosi Sultan Tirtayasa sebagai raja kesultanan Banten. Hal ini menjadi kesempatan Kapten Track dan pasukannya dari kolonial Belanda untuk mengadu domba mereka. Untuk selengkapnya, sobat biem bisa langsung nonton filmnya, ya!

Film pendek ini layak sekali ditonton anak sekolah jaman now, di mana dalam durasi 30 menit saja kita bisa paham betul yang terjadi pada kesultanan Banten saat itu. Namun, akan lebih mantap lagi jika durasi ditambah sehingga visualisasinya lebih jelas tergambarkan. Dengan latar abad ke–18, film ini sukses membius para penonton pada Premiere-nya, Selasa (21/11), seakan berada dalam situasi tersebut. Terlebih saat Sultan Ageng Tirtayasa yang diperankan aktor kawakan Krisna Murti mengetahui dirinya dikhianati anaknya sendiri.

Masih banyak lagi film berlatar sejarah Banten seperti ‘Jawara Kidul’ dan ‘Golok’ yang sayang jika kamu lewatkan tanpa menontonnya. Semoga film–film karya anak bangsa bertema sejarah dan kebudayaan seperti ini bisa diproduksi lebih banyak, sehingga seantero Tanah Air bisa menikmatinya dengan mudah. (rai)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button