biem.co — Memiliki kandungan kalium, natrium, flour, seng, dan juga mangan, membuat teh hijau disebut-sebut memiliki banyak manfaat untuk dikonsumsi, seperti menjaga kesehatan kulit, menurunkan berat badan, hingga mampu mengurang risiko kanker dan penyakit jantung.
Akan tetapi, ternyata ekstrak teh hijau—yang biasa menjadi suplemen penurun berat badan—dapat menjadi racun dan bisa merusak liver. Pernyataan ini sudah pernah dirilis oleh American College of Gastroenterology.
Seperti yang dilansir dari Shape, seorang Gastroenterologis bernama Herbert Bonkovsky mengatakan, ekstrak teh hijau merupakan polifenol yang disebut katekin. Katekin sebenarnya memiliki manfaat yang baik, akan tetapi katekin yang menargetkan mitokondria dapat mematikan dan mencegah tubuh untuk memetabolisme makanan. Sehingga, efeknya dapat menyebabkan penyakit kuning, hepatitis, atau gagal hati.
Menurut National Institutes of Health, mengonsumsi suplemen tersebut harus benar-benar berdasarkan anjuran karena bertanggung-jawab atas 20 persen kemungkinan dapat merusak liver. Tak hanya itu, suplemen tersebut juga menunjukkan kadar logam beracun yang tinggi. Dengan begitu, Bonkovsky mengimbau untuk menghindari suplemen dengan ekstrak teh hijau di dalamnya.
“Tidak perlu mengonsumsi suplemen ini, dan ketika Anda melihat bukti ilmiah yang sebenarnya, manfaat teh hijau sangat kecil bahkan nol,” katanya, seperti yang dikutip dari Shape.
Ia juga merekomendasikan untuk minum tidak lebih dari tiga cangkir teh hijau per hari. (HH)
