biem.co — Pada saat Anda memiliki gejala batuk yang terus memburuk, maka akan masuk akal jika Anda kemudian menghubungi dokter untuk berkonsultasi.
Bisa jadi, sang dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi apa yang tengah Anda alami tersebut. Namun, apakah antibiotik bisa menjadi obat yang efektif?
Ternyata tidak, Sobat biem. Seperti diketahui, antibiotik sendiri merupakan obat yang berfungsi untuk menangani atau mencegah penyakit akibat infeksi bakteri. Sementara, gejala batuk umumnya terjadi karena virus.
Mengutip okaydoc, pemberian antibiotik pada batuk tidak mempersingkat durasi penyakit ataupun meringankan gejalanya. Ada beberapa efek samping yang justru ditimbulkan jika mengonsumsi antibiotik. Namun, antibiotik menjadi perlu ketika Anda mengalami jenis batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Akan tetapi, dalam rancangan panduan yang diterbitkan oleh National Institute for Health and Care Excellence (NICE) and Public Health England (PHE) baru-baru ini, antibiotik bukanlah jawaban terbaik.
Seperti dilansir dari Independent, para ahli menekankan fakta bahwa batuk dapat dengan mudah diobati hanya dalam beberapa minggu tanpa perlu antibotik yang diresepkan oleh dokter umum.
Justru, dikatakan Susan Hopkins, Wakil Direktur Resistensi Antimikroba di PHE, penggunaan antibiotik disebut berlebihan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan di masa depan.
Mengambil antibiotik ketika tidak dibutuhkan, lanjut Susan, akan membuat penggunanya berisiko terkena infeksi yang pada gilirannya tidak dapat dengan mudah diobati.
“Resistensi antibiotik adalah masalah besar. Kita perlu mengambil tindakan dari sekarang untuk mengurangi penggunaan antibiotik,” ungkapnya.
Lalu, apakah ada obat yang efektif untuk menyembuhkan batuk?
Menurut panduan rancangan NICE, madu diklaim mampu membantu mengatasi masalah batuk yang Anda alami. Hal ini telah dibuktkan lewat penelitian yang dilakukan oleh tim NICE.
Bahkan, Oliver Bevington, Registrar Pediatri di Southampton Children’s Hospital, telah merekomendasikan kepada para orang tua untuk menerapkan penggunaan madu pada anak-anaknya yang mengalami batuk, dibandingkan dengan obat batuk yang dijual bebas.
“Karena bisa jadi, secara tidak sengaja membuat anak menjadi ‘overdosis’,” ujarnya. (HH)
