TANGSEL, biem.co – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2017 lalu, memberikan penganugerahan kepada Kota Tangerang Selatan, sebagai Kota Smart City.
Konsep Smart City yang disematkan kepada Kota Tangerang Selatan dalam hal ini bukan hanya sebatas pada pengembangan Teknologi Informatika (TIK) saja.
Lebih dari itu, konsep Smart City juga lebih spesifik akan diarahkan pada enam dimensi, salah satu pada Smart Living (Pelayanan) Smart Society and Education (sosial dan pendidikan) serta Smart Environment (Lingkungan).
Demikian hal itu disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan melalui Kepala Seksi Pembangunan SDM TIK dan Kerjasama Smart City, Firman, Jumat (14/09) diacara Diskusi Publik, yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
“Jadi Smart City inikan bukan hanya pengembangan TIK aja, disitu (Smart City) TIK hanya supporting, disana saya jelaskan ada enam dimensi, dan Smart City ini bukan barang baru, tapi sudah kami jalankan sebenarnya.” Kata Firman kepada mahasiswa saat diskusi.
Acara diskusi publik HMI Cabang Ciputat kali ini mengambil tema soal ‘Membaca Ulang Arah Pembangunan Tangerang Selatan’. Acara ini digelar di Aula Insan Cita, Jl. Pesanggrahan, Ciputat Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan Pengurus HMI Cabang Ciputat Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD), pada September 2018. Konsep Smart City di Tangerang Selatan tidak banyak diketahui oleh masyarakat Tangerang Selatan.
Survei lapangan HMI Cabang Ciputat Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah ini dilakukan di 7 Kecamatan dan 30 Kelurahan. Sebanyak 80 Persen, masyarakat Tangerang Selatan tidak tahu soal konsep Smart City yang telah disematkan Pemerintah Pusat kepada Pemkot Tangerang Selatan.
Firman menilai, Smart City yang dianugerahkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada Pemerintah Tangerang Selatan, bukanlah hal yang baru. Jauh sebelum gaung Smart City ini diberikan, Pemerintah Tangerang Selatan tahun 2015 sudah menjalankan hal tersebut.
Baca juga:
“Smart City ini bukan barang baru, tapi sudah kami jalankan sebenarnya. Cuma istilah Smart City ini baru digaungkan pada tahun 2017. Tangsel termasuk 25 kota Smart City.” Kata Firman.
Pengamat Sosial Kota Tangerang Selatan, Rudy Gani di tempat yang sama menambahkan, meskipun Tangerang Selatan memiliki beberapa prestasi yang baik. Hal itu tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya sosialisasi yang masif kepada masyarakat Tangerang Selatan.
Ia menilai, seharusnya Dinas Kominfo tidak hanya memberikan pelayanan kepada masyarakat Tangerang Selatan, lebih dari itu, Rudy menambahkan, Dinas Kominfo juga harus memberikan informasi kepada publik tentang kinerja pemerintah di kota Tangerang Selatan.
“Saya justru menilainya begini, sejauh apapun kinerja pemerintah, dan sebanyak apa pun penghargaan yang di dapatkan oleh Pemkot, itu tidak akan efektif, tanpa adanya sosialisasi yang masif, kepada masyarakat, salah satunya seperti Smart City.” Tambah Rudy.
Informasi, acara diskusi publik di Aula Insan Cita (AIC) ini dihadiri oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan, Pengamat Sosial Tangerang Selatan, Pengurus dan Kader HMI Ciputat. (Awd)