KabarTerkini

Turun Signifikan, Tingkat Kemiskinan Provinsi Banten Terendah Ke-4 se-Indonesia

KOTA SERANG, biem.co — Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten per Maret 2018 sampai dengan saat ini, menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Banten mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Hal itu diungkapkan Kepala BPS Provinsi Banten, Agoes Subeno, saat menemui Gubernur Banten Wahidin Halim di Rumah Dinas Gubernur, baru-baru ini.

Agoes juga melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banten tahun 2017 mencapai angka 71,42 persen dan termasuk peringkat ke-8 rata-rata nasional yaitu 70,99 persen.

Menurutnya, ini menunjukkan pembangunan di bawah kepemimpinan Wahidin berdampak baik, sebab terdapat peningkatan taraf hidup masyarakat Banten.

“Angka Kemiskinan Banten tahun 2018 merupakan terendah ke-4 se-Indonesia. Kemudian daerah di Banten yaitu Kota Tangerang Selatan merupakan daerah kabupaten/kota dengan kemiskinan paling rendah se-Indonesia. Kalau dilihat dari indeks kemiskinan ini, Banten sudah bukan lagi sebagai daerah tertinggal,” ujar Agoes.

Diketahui, berdasarkan data BPS Banten hingga bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 661,36 ribu orang (5,24 persen), berkurang sebanyak 38,47 ribu orang dibandingkan dengan kondisi september 2017 yang sebesar 699,83 ribu orang (5,59 persen).

Selama periode September 2017 – Maret 2018, jumlah penduduk miskin Banten di daerah perkotaan turun sebanyak 21,87 ribu orang (dari 415,67 ribu orang menjadi 393,80 ribu orang), sementara di daerah pedesaan turun sebanyak 16,61 ribu orang (dari 284,16 ribu orang menjadi 267,55 ribu orang).

Dirinya juga menjelaskan, bahwa ada kemungkinan angka secara statistik naik karena status pekerjaan yang tidak bekerja di satu lembaga atau institusi, di mana saat ini, orang dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomiannya dengan cara berdagang online, ojek online, dan pekerjaan yang berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi yang sudah merata hampir di segala pelosok.

“Kemudahan mendapatkan informasi menjadikan orang bergerak untuk meningkatkan perekonomian keluarganya,” pungkasnya. (iqbal/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button