KOTA SERANG, biem.co — Jelang pemilu pada 17 April mendatang, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Banten melalui Kepala Seksi Kelembagaan dan Kemitraan Media Kusma Supriatna, mengatakan mahasiswa harus cerdas dalam memanfaatkan informasi.
“Kita berharap kepada mahasiswa untuk cerdas dalam memanfaatkan informasi, tidak sembarang share, tapi saring baru share. Disaring dulu apakah informasi itu bener, hoaks bukan, mengandung ujaran-ujaran kebencian atau tidak. Apabila mengandung hoaks, cukup dibaca dan tidak disebar, begitupun yang mengandung ujaran kebencian,” kata Kusma saat diwawancarai biem.co beberapa waktu lalu.
Kusma menyarankan kalaupun ada informasi yang mengandung hoaks ataupun ujaran kebencian, seharusnya langsung dihapus agar tidak tersebar.
Menurutnya, adanya penyebaran ujaran kebencian ataupun hoaks di Provinsi Banten berdampak sangat besar.
“Lumayan dampaknya, terutama hoaks tadi. Ketika bencana terjadi hoaks, para relawan yang sedang melakukan evakuasi juga pada lari. Bahkan, Pak Gubernur itu ngomong bahwa ‘hoaks itu jahat’,” terangnya.
Kusma mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan literasi media untuk membimbing masyarakat agar cerdas terhadap informasi yang diterima.
“Karena sekarang informasi itu kita tidak usah cari, kalau dulu, kan, kita masih cari. Kalau sekarang pada era 4.0 ini informasi menghampiri kita, karena itu kita berupaya membimbing masyarakat, supaya tidak serta merta menelan mentah-mentah informasi tersebut, tapi disaring dulu. Syukur-syukur pemerintah bisa langsung mengonfirmasi,” ungkapnya.
Untuk bentuk pengaduan masyarakat, Kusma menuturkan Kementrian Kominfo sudah mempunyai aplikasi pada website resminya.
“Sehingga tidak hanya Pemerintah Daerah yang melaporkan, tapi masyarakat juga bisa melaporkan langsung terhadap ujaran kebencian atau hoaks ini. Bila menemukan website yang sengaja memframing informasi untuk menyudutkan seseorang atau kelompok, jadi Kominfo bisa dapat laporan, kemudian menganalisa dan menutupnya,” pungkasnya. (Iqbal)