KOTA SERANG, biem.co – kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) di tataran kelurahan dan Kecamatan di Kota Serang terhenti, dan dampaknya sampah liar kembali hadir hiasi pinggiran jalan dibeberapa titik di wilayah Kota Serang.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Serang Syafrudin kembali instruksikan kepada seluruh lurah dan camat se-Kota Serang serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap melakukan kegiatan Jumsih di lingkungannya masing-masing.
“Jumsih barusan pagi saya umumkan di pemkot, supaya program jumsih tersebut berjalan kembali di masing-masing kantor kelurahan, kecamatan, dan OPD,” katanya, usai membuka acara gerakan pemberdayaan perempuan mandiri (PG3M) di Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Rabu (17/7) pagi.
Ia mengakui bahwa program Jumsih Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang diinisiasi oleh Wali Kota Serang dan Wakil Wali Kota Serang beberapa waktu lalu telah berakhir, akan tetapi program tersebut tetap harus dilakukan kembali oleh pemerintahan yang paling bawah.
“Jumsih ya harus tetap jalan walaupun Pemkot Serang sudah tidak adakan jumsih lagi. Program itu kan sudah diserahkan ke kelurahan dan kecamatan agar dilaksanakan,” ucap dia.
Terkait sampah yang masih menumpuk di beberapa titik di Kota Serang, lanjut Syafrudin, pihaknya akan segera memerintahkan kepada OPD terkait untuk mengangkut sampah.
Namun demikian pihaknya meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Kota Serang untuk bersama-sama menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing.
“Tadi saya langsung telepon Pak Ajat (Kabid Kebersihan DLH) untuk sampah liar, terutama yang di jembatan (Kubang Apu) mudah-mudahan cepat diselesaikan,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Sukawana, Baihaki, mengakui bahwa penanganan sampah di wilayahnya belum maksimal, selain belum memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) permanen, kesadaran warganya akan kebersihan lingkungan masih minim.
“Di Kubang Kemiri rencanannya akan dibangun TPS. Semua sampah yang ada di Kelurahan Sukawana dipusatkan di Kubang Kemiri nantinya. Kalau untuk anggarannya mungkin di tahun 2020 dianggarkan dari dana sarana dan prasarana (sarpras),” ujarnya saat ditemui depan kantor kelurahan Sukawana.
Meski demikian, untuk penanganan sampah di wilayahnya pihaknya telah memiliki tiga motor pengangkut sampah hasil sumbangan dari kementerian dan Pemkot Serang.
“Sementara ini sampah-sampah dari warga kita angkut dengan motor sampah. Tapi memang belum semua warga, ya karena mungkin mereka bisa mengendalikan sendiri dengan cara dibakar,” katanya.
Selain telah memiliki tiga motor sampah, Baihaki pun berencana akan berkoordinasi dengan instansi terkait, soal penempatan kontainer (bak sampah) untuk memudahkan warganya membuang sampah di wilayahnya. (iy/red)