JAKARTA, biem.co – Potensi gempa bermagnitudo 8,8 dan tsunami setinggi 20 meter diprakirakan menerjang pesisir pantai selatan Jawa.
Tak ayal, ancaman bencana dahsyat yang disampaikan pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko beberapa waktu lalu itu membuat sebagian besar masyarakat merasa resah.
Merespons keresahan itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Deputi Bidang Geofisika Muhamad Sadly menyampaikan beberapa penjelasan.
Dikatakan Sadly, Indonesia merupakan wilayah yang aktif gempa bumi sehingga memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.
“Sampai saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi,” ujar Sadly dalam siaran pers, Minggu (21/06/2019).
Pihaknya tak menampik adanya potensi gempa bermagnitudo 8,8 yang merupakan zona megathrust Selatan Jawa seperti didasarkan pada kajian para ahli. Namun, Sadly menekankan, bahwa apa yang disebut para ahli adalah potensi bukan prediksi.
“Sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu. Untuk itu, kita semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural dengan membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami, serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara seelamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami,” ungkapnya.
Di samping itu, BMKG pun mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar.
“Apabila ingin mengetahui lebih jelas dapat menghubungi kontak center: 021-6546316 atau www.bmkg.go.id,” pungkasnya. (hh)
