Kabar

Bupati Serang Ajak Petani Menanam Jagung

KABUPATEN SERANG, biem.co — Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengajak kepada para petani agar tidak hanya fokus menanam padi, tetapi harus mau menanam tanaman jagung. Mengingat, pangsa pasar jagung di Kabupaten Serang sangat besar.

“Saya tadi menyinggung para petani agar mulai melirik misalnya untuk menanam jagung, karena saat ini para petani hanya terfokus untuk menanam padi,” ujar Tatu kepada wartawan usai menghadiri Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Alat Pertanian yang digelar Dinas Pertanian (Distan), di Indoor Setda Kabupaten Serang, Senin (31/8/2020).

Padahal, kata Tatu, pangsa pasar jagung amat luar biasa dengan adanya tujuh pabrik pakan yang besar di Kabupaten Serang. Namun, kebutuhannya masih didukung dari luar petani Kabupaten Serang, bahkan Provinsi Banten.

“Padahal ini peluang buat mereka (petani), harus disosialisasikan secara baik oleh Dinas Pertanian agar mereka bergantian bukan beralih, bergantian setelah menanam padi kemudian jagung,” terangnya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Serang meyakini, jika para petani disosialisasikan mengenai tanaman jagung dari sisi ekonominya, maka mereka akan tertarik.

“Manfaat keuntungan untuk para petani tentunya sangat bagus, pasti para petani tertarik. Ini tentunya tantangan untuk Dinas Pertanian,” jelas Tatu.

Sedangkan terkait bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan untuk kelompok tani (poktan), Tatu bersyukur setiap tahunnya Dinas Pertanian Kabupaten Serang memberikan langsung dari Kementrian Pertanian (Kementan). Ada juga rekomendasi dari beberapa Anggota DPR RI Dapil Serang.

“Tentunya ini diverifikasi terlebih dahulu oleh Dinas Pertanian, mana yang layak untuk diajukan ke kementerian. Bagaimana pun penerima bantuan alat pertanian harus bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Lebih jelasnya, Tatu menyampaikan bahwa poktan yang sesungguhnya bukan poktan yang dibentuk secara dadakan. Karena sebelumnya hal itu pernah menjadi persoalan hukum.

“Intinya bantuan ini harus digunakan secara berkelompok, bukan hanya milik Ketua Poktan. Poktan juga harus memelihara alat bantuan, itu sangat bermanfaat,” imbau Tatu.

Sementara Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, sebanyak 159 poktan menerima berbagai alat pertanian padi dan holtikultura dari Kementan. Namun, bantuan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan poktan yang ada di Kabupaten Serang.

“Ibu Bupati tadi mengatakan ada 1.942 poktan di Kabupaten Serang, tapi baru 159 poktan yang mendapatkan bantuan masih di bawah 10 persen dari jumlah itu. Saya mengimbau agar poktan tidak bergantung pada bantuan, tapi bisa membeli sendiri dari manajemen pengelolaan usaha tani,” ujarnya.

Kemudian terkait tanaman jagung, Zaldi mengatakan, setiap tahun untuk tanaman padi atau beras mengalami surplus mencapai 70 ribu ton beras. Dengan melihat potensi pasar ada 10 pabrik pakan yang membutuhkan 1 juta ton per tahun. Menurutnya, kondisi ini menjadi peluang bagi petani Kabupaten Serang.

“Karena secara lahan, secara iklim petani, secara budi daya petani, Kabupaten Serang bisa menghasilkan jagung untuk suplai ke pabrik pakan yang ada di kita. Nilainya sekitar Rp4 triliun per tahun kalau petani kita bisa menghasilkan itu. Peluang itu yang dilihat Ibu Bupati,” papar Zaldi.

“Kalau untuk saat ini, produksi jagung petani Kabupaten Serang baru menghasilkan di angka 20 ribu ton, bahkan Banten juga masih 30 ribu ton. Jadi, untuk sisanya masih dari luar, baik dari Lampung dan NTB,” imbuhnya. (*/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button