Kabar

Siap Maju di Musda KNPI Banten, Daddy Hartadi: Memimpin adalah Menderita

KABUPATEN SERANG, biem.co — Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banten yang rencananya akan di gelar pada akhir bulan Oktober ini, rupanya disambut baik oleh sejumlah tokoh muda dari berbagai kalangan.

Berdasarkan pantauan awak biem.co, beberapa nama terlihat sudah muncul lewat sejumlah pemberitaan dan juga media sosial.

Mulai dari putra Gubernur Banten, M Fadhlin Akbar, Ketua Komisi II DPRD Kota Serang yang juga merupakan Ketua DPD KNPI Pandeglang Pujiyanto, Ketua DPD KNPI Kabupaten Serang Eeng Kosasih, Mantan Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Banten Suparta Kurniawan, Bendahara DPD KNPI Banten Badrul Munir, Mantan Ketua Sayap Partai Gerindra Tunas Indonesia Raya (Tidar) Feri Novriadi, hingga dari kalangan jurnalis seperti Ken Supriyono yang saat ini menjabat sebagai Kordinator Journalist Lecture, dan Adityawarman.

Dari beberapa nama diatas, tokoh muda seperti Daddy Hartadi juga muncul dalam bursa persaingan tersebut. Pemilik rumah makan Pondok Nelayan (Ponel) ini terlihat paling siap untuk maju dibandingkan kandidat lainnya. Hal itu terbukti dari jargon yang sudah disiapkan olehnya untuk maju yang berbunyi ‘KNPI Banten Tangguh’.

Menurut pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua Karang Taruna Kabupaten Serang, jargon ‘KNPI Banten Tangguh’ yang dibawanya bukan tanpa sebab. Pasalnya, kata Daddy, ketangguhan pemuda hanya terpancar dari pemuda-pemuda berkarakter pejuang.

Untuk itu dirinya menawarkan gagasan membangkitkan pemuda pejuang dalam wadah organisasi pemuda agar menjadi pemuda yang tangguh.

“Pemuda pejuang harus dilahirkan, dan ditempa kembali. Yaitu pemuda yang selalu tidak ragu untuk mengambil posisi sebagai pelopor, dan bersifat solutif dalam menjalani tanggung jawab mengisi pembangunan. Pemuda pejuang bukanlah pemuda yang cepat puas, dan harus berani keluar dari zona nyaman. Sebagai aktualisasi pemuda yang gemar memberi solusi, dan mau menderita untuk kemaslahatan”, kata Mahasiswa pasca sarjana ilmu politik di Universitas Nasional.

Daddy yang juga dikenal sebagai aktifis lingkungan, dan aktif di berbagai organisasi kepemudaan, merasa terusik ketika melihat kondisi pemuda justru terjebak dalam stagnasi kreatifitas, kering ide, dan bermain dalam zona nyaman dengan mengandalkan bantuan pemerintah.

Seharusnya, lanjut Daddy, pemuda wajib memiliki banyak terobosan untuk mengembangkan ide dan gagasan, sekalipun harus menderita, demi berkembangnya kepemudaan dalam kancah pembangunan Nasional.

“Memimpin adalah menderita, bukan soal kalah menang untuk menjadi ketua KNPI Banten. Tapi siapa yang mau menderita untuk tercapainya tujuan organisasi, pastinya pemuda pejuang. Mari kita bahu-membahu merangkul semua untuk melahirkan kembali pemuda pejuang, agar kreatifitas dan ide tidak stagnan. Agar pemuda tidak hanya dibuai oleh kemajuan zaman dengan berbagai kemajuan tekhnologi, namun tetap bisa memelihara nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda,” pungkasnya. (Arief)

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button