Kabar

Unsera Raih Juara Pertama Ajang Debat Daring Nasional

KOTA SERANG, biem.coSobat biem, kabar baik datang dari Kampus Universitas Serang Raya (Unsera). Pasalnya, Tim Debat dari Program Pendidikan Vokasi Unsera meraih juara pertama dalam giat ‘Begawi Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Nusantara 2020 (Gembira 2020)’ yang digelar Universitas Negeri Lampung (Unila).

Kompetisi daring yang diselenggarakan tanggal 16-18 Oktober 2020 ini menjadi panggung mahasiswa Bidikmisi terbesar di Indonesia, lho. Adapun, Unsera sendiri mengirimkan Handy Gibran Pratama, Nova Ramadhani, dan Ilham Muhyidin sebagai perwakilan kampus. Ketiganya berhasil melalui berbagai babak penyisihan hingga akhirnya tampil sebagai pemenang.

Direktur Program Pendidikan Vokasi Unsera, Suhartini menyampaikan pesan bangganya kepada ketiga mahasiswa yang telah mewakili Unsera dalam lomba debat tingkat nasional tersebut.

“Tentu saja sebuah kebanggaan dan rasa syukur Vokasi bisa memberikan yang terbaik bagi Unsera. Walau di tengah pandemi seperti ini tetap masih dapat melakukan aktivitas dan berprestasi,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima biem.co, Senin (19/10/2020).

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Unsera, Liza Diniarizky Putri menyebut pencapaian yang diraih tersebut menjadi bukti nyata bahwa Program Vokasi Unsera mampu bersaing di tingkat nasional bersama kampus-kampus lainnya.

“Ini bukti nyata Vokasi bahwa di masa pandemi ini mampu bersaing dan meraih juara debat tingkat nasional yang diikuti 32 tim. Saya harap, ke depannya akan banyak lagi prestasi yang akan ditoreh,” ujarnya.

Pengumuman juara debat. (Foto: Ist)

Sebagai perwakilan tim, sang ketua, yakni Handy Gibran Pratama pun mengungkapkan suka duka dalam pelaksanaan lomba debat daring. Menurutnya, kendala paling banyak yang ia temui adalah soal waktu dan proses pengerjaan video karena debat kali ini diselenggarakan secara daring.

“Kalau suka dukanya dalam bikin video, kita harus take beberapa kali supaya sempurna, terus kami harus stay di kampus seharian sampai larut malam. Pernah rekan saya habis LK enggak tidur 3 hari 2 malam, harus langsung datang ke kampus buat take video. Menyusun script argument juga cukup sulit untuk memadukan penyampaian kalimat. Sama yang terakhir itu proses editing yang cukup menguras kesabaran dan waktu,” papar Handy.

Seperti diketahui, lomba debat tersebut menyajikan dua sudut pandang pro dan kontra yang berkaitan dengan Covid-19. Di mana, sudut pandang pro mengangkat isu tentang urgensi dan hukum positif sebagai asas dari publikasi data Covid-19. Sedangkan di sudut kontra, membahas mengenai keamanan data, stigmatisasi, dan masalah kesiapan insfrastruktur kesehatan. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button