KABUPATEN SERANG, biem.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kembali melanjutkan proses kajian pembangunan Pusat Kajian Kitab Kuning Syeikh Nawawi Albantani di Kecamatan Tanara, meski masih dalam pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah saat memimpin rapat proses pembangunan Pusat Kajian Kitab Kuning Syeikh Nawawi Albantani di Pendopo Bupati Serang, dengan menghadirkan pihak Konsultan Pembuatan Branding Grafis Wisata Religi dari PT Tuju Semesta, yakni Bimo Ari Wibowo.
Dalam kesempatan itu, Tatu meminta agar wisata religi yang ada di Kabupaten Serang terus dikembangkan.
“Kita harus bangga punya daerah untuk dijadikan wisata religi,” katanya, Kamis (21/1/2021).
Tatu berpesan kepada Disparpora untuk tidak surut dalam merealisasikan pusat wisata religi, khususnya Pusat Kajian Kitab Kuning Syeikh Nawawi Albantani ini.
“Jangan surut. Kalau nanti terkendala pendanaan, kita pikirkan. Dinas Pariwisata jangan dahulu menyerah dengan keterbatasan anggaran sebelum kita berbuat apa-apa, terus berusaha koordinasikan dengan Kementerian Pariwisata,” tegasnya.
“Kita harus bangga karena Kabupaten Serang dianugerahi ulama besar mendunia (Syeikh Nawawi Albantani), masa kita tidak berbuat apa-apa. Kita harus konsisten atas langkah-langkah yang akan kita lakukan,” sambung Tatu.
Di sisi lain, Tatu berharap agar pihak konsultan maupun jajaran Pemkab Serang gencar menyosialisasikan wisata religi agar perilaku masyarakat bisa menyesuaikan.
“Perilaku masyarakat harus diubah karena berdomisili di wilayah wisata religi. Para pemuda juga harus dilibatkan dan diberdayakan, juga para pelaku UMKM dengan menampilkan wisata kuliner juga,” katanya.
Sementara Konsultan Pembuatan Branding Grafis Wisata Religi dari PT Tuju Semesta, Bimo Ari Wibowo pada kesempatan tersebut menunjukkan sebuah logo berupa tagline dan branding grafis wisata religi Pusat Kajian Kitab Kuning Syeikh Nawawi Albantani.
“Master plan dan branding kami siapkan sebagai bahan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat. Intinya kita akan melibatkan masyarakat setempat,” ujarnya. (*)