biem.co – Sastra dapat meluaskan pikiran dan cara pandang pembaca. Hal itu menjadi pembahasan dalam kegiatan pelatihan sastra dan jurnalistik yang digelar Komunitas JaWaRa FISIP Universitas Serang Raya (Unsera), di Basecamp Banten Muda, Sabtu, 23 April 2016.
Pada sesi pertama, pelatihan ini diisi oleh cerpenis Niduparas Erlang dengan materi ‘mencintai sastra’. Dengan sangat antusias, anggota JaWaRa menyimak pemaparan dari penulis kelahiran Serang 11 Oktober 1986 itu. Kilas balik kehidupan Nidu menjadi cerpenis, menggugah semangat peserta sehingga termotivasi untuk menghasilkan karya sastra.
"Saya sempat menunda kuliah selama 3 tahun karena keterbatasan biaya. Namun keterbatasan itu tidak menyurutkan niat saya untuk melanjutkan pendidikan,” kenangnya.
Dengan mata berkaca-kaca, Nidu menceritakan perjuangannya menjadi cerpenis dengan karya yang memenangi berbagai perlombaan.
“Almarhum Wan Anwar pernah ‘mengusir’ saya, lho, untuk menyelesaikan naskah lomba yang belum selesai saya ketik. Saya buru-buru pulang, tapi pas pengumpulan tetep telat juga.”
Meski demikian, keberuntungan berpihak pada Nidu. Dari perlombaan itu, Nidu meraih juara 2. Hadiah yang dia peroleh sebagai juara berupa perangkat seperangkat komputer, memotivasinya untuk terus produktif menulis.
Cerita senada pun dialami oleh Pemimpin Redaksi biem.co, Setiawan Chogah, yang menyampaikan materi tentang jurnalistik.
“Waktu SD saya pernah berjualan kedondong dan krau jagung hanya agar bisa membeli Majalah Bobo bekas di hari Jumat,” kisahnya
Hasrat membaca itu dikejarnya sampai ke Pulau Jawa, yang membuatnya bertemu para penulis berpengalaman di Rumah Dunia, seperti Gol A Gong. Setiawan mengejar berbagai pelatihan menulis ke luar kota dengan jalan berutang kepada temannya sekadar ongkos kendaraan. Perjuangannya itu berbuah manis, hingga cerpen-cerpennya menembus media nasional dan mampu menyelesaikan kuliahnya dari honor hasil menulis.
Kisah perjuangan kedua pemateri, membuat para peserta yang terdiri dari mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan jurusan Administrasi Negara semeter 2 FISIP UNSERA tergugah untuk menulis.
Rizky Primawan, peserta dari jurusan Ilmu Komunikasi berkeinginan melahirkan karya cerpen setelah pelatihan ini.
“Saya bertekad, setelah saya mengikuti pelatihan sastra dan jurnalistik ini, saya dapat menyelesaikan cerpen saya yang terbengkalai sekian lama,” ujarnya optimistis.
[Komunitas JaWaRa]