biem.co – Sebagai makhluk yang setiap hari kita tak bisa dilepaskan dari interaksi dengan manusia lain, tentu adakalanya orang lain melakukan kesalahan kepada kita. Wajar jika kita merasa marah atau mungkin kesal dengannya. Lalu kita mulai menyalahkan dia terus menerus karena kesalahannya itu. Apakah kita patut terus menyalahkan orang lain? Jangan-jangan ‘menyalahkan’ sudah menjadi kebiasaan bagi kita?
Awalnya menyalahkan orang lain memang cukup menolong kita untuk merasa lega. Namun jika hal ini menjadi kebiasaan, itu merupakan gangguan, lho. Kebiasaan menyalahkan orang lain akan mengganggu perkembangan pribadi kita, hubungan kita, dan merusak mental kita.
Apakah kamu seorang yang suka melakukan hal ini? Yuk, coba cari tahu jawabnnya dengan menjawab beberapa pertanyaan ini:
1. Apakah kamu selalu menyalahkan seseorang ketika ia terjatuh dalam sebuah masalah?
2. Dalam hubunganmu dengan sahabat dan keluarga, apakah kamu sering menunjuk mereka dengan telunjukmu? Apakah kamu mencoba untuk mengajari orang lain untuk keluar dari kesalahannya?
3. Ketika menghadapi kesulitan, apa yang pertama kali kamu identifikasi? Siapa yang patut disalahkan dari kesulitan itukah?
4. Ketika kamu dalam situasi sulit, apakah menyalahkan orang lain membuatmu lebih tenang?
Jika kamu menjawab semua pertanyaan di atas dengan ‘ya’, maka kamu adalah seorang yang suka menyalahkan. Jika kamu menjawab beberapa pertanyaan saja, kemungkinan kamu memiliki sifat dan kebiasaan untuk menyalahkan. Sahabat, jika kebiasaan ini terus dibiarkan akan menjadi kebiasaan yang merusak banyak hal dalam hidup kita. So, mari benahi sebelum terlambat.
Kamu harus mulai memahami bahwa kebiasaan menyalahkan hanyalah cara lain untuk melindungi dirimu sendiri. Dengan menyalahkan orang, lain kamu memang merasa aman. Tapi tidak selamanya begitu, demi kesehatan mental dan hubungan yang terus tumbuh subur dengan sesama, kamu perlu menghancurkan sifat ini. Dikutip dari psychologytoday.com, cara-cara berikut mungkin dapat membantumu keluar dari jeratan sifat tak baik ini. Simak baik-baik, ya!
1. Kamu harus berani membuat keputusan untuk menghentikan kebiasaan ini. Ingatkan pada dirimu bahwa dengan menghilangkan kebiasaan ini, kamu akan menjadi lebih baik dan merasa lebih damai.
2. Mulailah untuk berjuang dengan mengurangi kebiasaan menyalahkan orang lain. Buatlah rem pada diri sendiri, sebelum mulai menyalahkan orang lain. Latihan, latihan, dan latihan untuk menahan diri.
3. Jika dalam suatu waktu kamu sadar bahwa kamu sudah berubah, cobalah bertanya pada diri sendiri. “Jika saya tidak bisa menyalahkan keadaan dan orang lain, apa yang saya rasakan?” Mudah-mudahan kamu bisa menemukan jawaban yang membuat kamu lebih bijak, bahwa ternyata tak ada untungnya menyalahkan orang lain.
4. Hargai dirimu sendiri yang telah membuat komitmen untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.
5. Dan yang terpenting, jadilah lebih berani untuk menghentikan kebiasaan buruk. Jangan lagi salahkan siapa pun dalam situasi buruk yang terjadi dalam hidupmu. Kamu bertanggung jawab penuh atas hidupmu sendiri.
Selamat mencoba dan semoga bahagia, ya. (red)
