KabarTerkini

Urai Kemacetan Terowongan Trondol, Seminggu ke Depan Warga akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

KOTA SERANG, biem.co – Kemacetan yang terjadi di sekitar Terowongan Trondol, Kelurahan UnyurKecamatan Serang, sudah menjadi buah bibir masyarakat, pengguna jalan, bahkan pemerintah terkait sejak lama. Namun demikian, hingga saat ini belum diperoleh jalan keluar untuk menyelesaikan perkara itu.

Di tambah, kondisi kemacetan saat ini bukan saja terjadi pada pagi dan sore hari. Namun sudah terjadi hampir setiap jam dalam sehari. Tidak hanya itu, kondisi ini diperparah dengan adanya proyek penggalian drainase, di mana hasil galiannya menumpuk di pinggir jalan, sehingga menimbulkan ruas jalan menyempit. Terlebih jika terjadi hujan yang mengakibatkan banjir, sehingga kemacetan jalan pun tak bisa dihindarkan.

Berkaca dari hal tersebut, warga #peduliterowongan yang dimotori oleh segenap masyarakat dari perumahan TMI, TBL, BIP, Lebak Indah, dan sekitarnya bermusyawarah mencari solusi atas masalah tersebut, yaitu dengan mencari simpul atau titik kemacetan. Akhirnya, ditemukan, bahwa titik kemacetan berasal dari arah Mall of Serang atau Serang Timur.

Wahyu Ginanjar, perwakilan warga #peduliterowongan, menuturan bahwa aksi ini berkaca pada kondisi jalan Terowongan Trondol dua minggu terakhir, di mana kondisi kemacetan jalan bukan saja terjadi pada pagi dan sore hari, namun hampir setiap waktu.

“Warga sudah mulai kesal dengan upaya-upaya audiensi pada pihak pemerintahan terkait. Karena, hanya menghasilkan wacana semata tanpa ada aksi nyata. Sehingga, sekarang warga akan turun langsung mencoba memecah masalah kemacetan yang terjadi,” terang Wahyu, kepada biem.co, baru-baru ini.


Tampak surat dan tanda tangan dukungan dari Ketua RW setempat terkait rekayasa lalu lintas di Terowongan Trondol. 

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa kemacetan yang teradi dipicu oleh memusatnya kendaraan ke Terowongan Trondol dari 4 titik, yaitu dari arah Serang Timur, lampu merah Kaligandu, Komplek TMI, dan Lebak Indah. Juga, tidak adanya lampu merah dan jarak pandang jalan yang tertutup oleh Terowongan. Bahkan, beberapa jalan alternatif pun setiap harinya sudah sesak oleh kendaraan.

“Upaya rekayasa lalu lintas sendiri akan dilakukan dari arah Mall of Serang atau Serang Timur dialihkan menuju lampu merah Kaligandu, jadi penggunan jalan tidak boleh lurus ke arah Terowongan Trondol langsung, tapi harus muter,” seru Wahyu.

Sebetulnya, imbuh Wahyu, gerakan #peduliterowongan bukan hanya dilakukan kali ini saja, mengingat terdahulu sudah ada beberapa gerakan serupa, namun belum menemukan solusi jitu, mengingat semakin bertambahnya volume kendaraan dan minimnya kesadaran pengendara. 

“Dalam gerakan warga kali ini, aksi rekayasa lalu lintas akan dilakukan selama seminggu, sejak Minggu, 21 Mei 2017,” tandas Wahyu.


Tampak skema rekayasa lalu lintas Terowongan Trondol.

Tiada lain, sambung Wahyu, upaya ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Terowongan Trondol. Nantinya, kita akan melakukan sosialisasi dengan membagikan brosur soal rekayasa lalu lintas ini kepada para pengguna jalan dan masyarakat sekitar.

“Tentu kita berharap upaya ini berhasil, namun jika tidak, setidaknya warga sudah berusaha. Ya, meski nantinya akibat rekayasa ini akan terjadi kepadatan pengendara dari arah lampu merah Kaligandu ke arah Mall of Serang,” katanya.

Namun, jika memang ini tidak berhasil, seru Wahyu, kami masih memiliki solusi lain, yaitu dengan menggunakan jalan Perumahan Mutiara.

“Kami akan melakukan audiensi dengan pemerintah terkait agar segera memerbaiki jalan Perumahan Mutiara yang rusak,” kata Wahyu.

Terlepas dari semua itu, Wahyu mengatakan bahwa kunci atau solusi dari kemacetan tersebut di atas adalah ada dalam kesadaran setiap pengendara yang melintas.

“Sesama pengguna jalan seharusnya saling menghargai dan tidak ribut ketika terjadi  kemacetan,” tutup Wahyu. 

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button