biem.co — Selamat pagi sobat biem, tak henti-hentinya Facebook Inc. melakukan perbaikan untuk kenyamanan para penggunanya. Dilansir reuters, kali ini Facebook Inc. akan memprioritaskan berita-berita yang “terpercaya” dalam news feed-nya berdasarkan survei pengguna.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi saluran-saluran berita berkualitas tinggi serta sebagai upaya melawan sensasionalisme dan informasi yang salah (hoax),” kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg, Jumat (19/1) waktu setempat.
Menurut Mark, pengguna Facebook lah yang akan menentukan bagaimana peringkat berita dari saluran-saluran yang ada di Facebook itu diseleksi, berdasarkan kepercayaan. Mark meyakinkan, bahwa ahli IT atau eksekutif Facebook tidak akan turut campur.
Hal ini pula yang akan memberikan penekanan kepada penyedia sumber berita lokal, bagaimana berita itu dapat dipercaya dan diberi peringkat oleh pembaca.
Langkah Zuckerberg ini kemungkinan akan membawa goncangan diseluruh media landscape (media infografik) di hampir setiap negara, mengingat jejaring media sosial terbesar di dunia itu ada dimana-mana dan punya peran sentral dalam distribusi berita di beberapa bagian.
Zuckerberg berharap perubahan yang diumumkan baru-baru ini dapat meminimalisir jumlah berita yang ada di Facebook sebesar 20%, menjadi sekitar 4%, dari 5% konten berita yang ada saat ini.
CEO Facebook tersebut memposting kata-katanya di akun Facebooknya dan menggarisbawahi bahwa mulai minggu depan, News Feed yang merupakan produk utama Facebook, akan memprioritaskan berita yang berkualitas tinggi.
“Ada terlalu banyak sensasi, kesalahan informasi dan polarisasi di dunia saat ini,” tulis Zuckerberg.
“Sosial media memungkinkan seseorang menyebarkan informasi lebih cepat dari sebelumnya, dan jika kita tidak secara khusus mengatasi masalah ini, maka kita akhirnya akan memperburuknya (berita),” tulisnya.
Kualitas berita di Facebook telah dipertanyakan semenjak perusahaan tersebut dituduh sebagai bagian dari Rusia dan menyebarkan laporan palsu di situs tersebut, termasuk dalam kampanye pemilihan umum di AS pada 2016.
Bahkan, dua tahun yang lalu, pengguna Facebook melihat berita palsu yang mengatakan Paus Francis mendukung Donald Trump dari Partai Republik untuk menjadi presiden AS, dan menyoal pemberitaan seorang Agen Federal yang menyatakan bahwa Hillary Clinton ditemukan tewas.
Dengan pola baru ini, Facebook melawan Hoax dengan membiarkan pengguna menandai berita tersebut. Menurutnya, perubahan tersebut tidak hanya mempengaruhi link yang diposting oleh saluran berita saja, tapi juga berita yang dibagikan oleh individu. Sehingga, organisasi atau saluran berita akan mulai mempertimbangkan bagaimana mereka akan masuk dalam peringkat yang ditetapkan.
Bagaimana sobat biem, setuju dengan Zuckerberg? (IY)