biem.co — Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. Kalimat yang dicetuskan oleh Nelson Mandela, sosok Presiden pertama Afrika Selatan tersebut kian benar adanya. Pendidikan pula lah yang menjadi kunci utama seorang Furtasan Ali Yusuf dalam meraih kesuksesan.
Tak banyak orang tahu bahwa pria kelahiran Serang, 25 April 1969 ini harus menempuh jalan yang tak mudah semasa kecilnya. Ketika orang-orang seumurannya mungkin bisa bersekolah dengan baik tanpa ada kendala, ia justru merasakan sebaliknya. Fay, begitu sapaan akrabnya, harus memikirkan cara agar bisa memenuhi biaya sekolah yang ada.
“Memang, masa-masa sekolah adalah masa-masa tersedih. Dulu, sekolah saya tidak lancar, semuanya serba kekurangan. Orang tua tidak mampu, sehingga untuk belajar itu benar-benar mencari biaya sendiri,” ungkapnya.
Kepada biem.co, Fay mengaku dirinya kala itu mendapatkan uang untuk biaya sekolah dari hasil mengajarkan orang-orang mengaji. Ia juga banyak menumpang hidup dengan orang lain. Beruntungnya, ia kemudian menemukan satu keluarga baik hati yang seringkali membantunya.
“Keluarga itu menampung saya, mulai dari makan hingga baju pun dikasih. Akhirnya, orang itu sampai sekarang saya jadikan saudara, saya orangtuakan karena dulu mereka yang mengurus saya,” kisahnya.
Berkat kerja keras dan kesabarannya, ia pun berhasil menempuh pendidikan hingga S-3 dan kini dikenal sebagai salah satu tokoh penggerak pendidikan di Banten. Karirnya di bidang pendidikan sendiri dimulai pada tahun 1993. Ia diangkat menjadi Dosen pertama kali di LPK Informatika (kini menjadi Unsera).
Lalu tahun 1997, ia mendirikan perguruan tinggi bernama STT Baja yang saat ini dikenal sebagai Universitas Banten Jaya (Unbaja). Fay menjabat sebagai Pimpinan selama dua periode di sana.
“Saya belajar mengelola perguruan tinggi di dua kampus itu,” ujarnya.
Selain menjadi Dosen di beberapa perguruan tinggi, Fay pun dipercaya mengampu beberapa jabatan lainnya, seperti menjadi Ketua Komite Sekolah, Dewan Pendidikan di Kota Serang, serta sebagai Assesor Akreditasi Sekolah Madrasah di Provinsi Banten.
Hingga akhirnya, ia bisa merintis yayasan pendidikannya sendiri, yakni STIE Bina Bangsa. Yang mana setelah sepuluh tahun berjalan, kini resmi menjadi Universitas Bina Bangsa (Uniba). Fay juga menjabat sebagai Rektor di sana.
Kiprah Fay untuk memajukan pendidikan di Banten nyatanya tak berhenti sampai di situ. Saat ini, dirinya turut mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif DPRD Provinsi Banten Dapil Kota Serang melalui Partai Nasional Demokrat (NasDem).
“Legislatif adalah sarana untuk membantu masyarakat, dan itu terbukti. Ketika kita punya power, maka komunikasi dengan pemerintah itu sangat mudah. Saya juga punya motto hidup berguna dan bermanfaat bagi orang lain,” ungkap sosok yang juga memiliki sifat humoris tersebut.
Ia berharap, dengan maju sebagai anggota legislatif, dirinya bisa lebih banyak membantu masyarakat secara luas.
“Walaupun di legislatif, konsentrasi saya nggak pernah di mana-mana selain bidang pendidikan. Makanya, saya ingin mendorong masyarakat agar sadar untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Karena sampai saat ini, masih ada orang tua yang tidak peduli dengan pendidikan anaknya,” imbuh pria yang usianya hampir menginjak setengah abad itu.
Ia pun berpesan kepada anak muda untuk terus belajar dan sekolah setinggi-tingginya, apapun kendalanya. Sebab menurutnya, jalur pendidikan adalah jalan tercepat untuk menempuh kesuksesan.
“Siapa yang ingin dunia, hendaklah dengan ilmu. Siapa yang ingin akhirat, hendaklah dengan ilmu. Dan siapa yang ingin keduanya, maka hendaklah dengan ilmu,” pungkasnya. (HH)