KABUPATEN SERANG, biem.co — Pemerintah Kabupaten Serang di tahun 2018 berencana akan membangun stasiun peralihan antara untuk menampung sampah sebelum dibuang ke TPSA Cilowong, namun hingga jelang akhir tahun stasiun tersebut belum bisa dibangun.
Pasalnya, lahan yang akan dijadikan lokasi untuk pembangunan Stasiun Peralihan Antara (SPA) tersebut belum ada.
Selain lahan, ada juga penolakan dari masyarakat, padahal pemerintah sudah menyiapkan dua lokasi dan sudah disosialisasikan ke masyarakat namun masyarakat menolak keberadaan SPA yang belum dibangun tersebut.
Kepala Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup, Toto Mujianto mengatakan, rencana tahun ini akan dibangun di dua titik, yaitu di Kecamatan Kragilan dan Kecamatan Waringinkurung.
“Namun lokasi yang sudah ditentukan itu ditolak oleh masyarakat sekitar,” tandasnya, saat diwawancara biem.co, Sabtu (24/11).
Ia menambahkan, masyarakat tidak menginginkan keberadaan SPA untuk mereduksi sampah sebelum dibawa ke TPSA Cilowong karena akan mencemari lingkungan menimbulkan bau akibat sampah tersebut.
“Tahun depan, pemerintah akan meluncurkan kembali program tersebut dan ditambah dua zona lagi, sehingga bertambah dan akan dibangun 4 SPA di tahun 2018,” paparnya.
Ditambahkan Toto, SPA dibangun sebagai fungsi untuk mereduksi volume sampah sebelum dikirim ke TPSA Cilowong.
“SPA bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, karena hingga saat ini Kabupaten Serang masih belum memiliki tempat akhir pembuangan sampah,” tutupnya. (Firo)
