KABUPATEN SERANG, biem.co – Perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Serang masih sekira setahun lagi, tapi KPU Kabupaten Serang sudah mulai mempersiapkan instrumen-instrumen untuk mendukung kelancaran tahapan dan jadwal Pilkada serentak pada 2020 nanti.
Salah satu instrumen pendukung yang sedang disiapkan adalah maskot dan jingle Pilbup Serang, Rabu (30/10), KPU Kabupaten Serang mengundang para peserta sayembara maskot dan jingle untuk proses Aanwijzing dan peregistrasian dokumen lomba. Acara yang dilaksanakan di aula KPU itu dihadiri sekitar 20 peserta dari pelbagai daerah di Banten.
Dalam kesempatan itu, KPU Kabupaten Serang memastikan bahwa dari seluruh dokumen yang diterima, tidak ada peserta yang dinyatakan gugur.
“Kami tidak berwenang untuk menggugurkan dokumen persyaratan sayembara, jadi semua dokumen yang masuk akan diserahkan semua kepada tim penilai. Dan kami pastikan tidak akan intervensi,” tukas Kasubag Teknis dan Humas, Agung Sukmana.
Ia juga menjelaskan bahwa tim penilai berasal dari kalangan akademisi, tokoh masyarakat, dan profesional. Ia juga menjelaskan bahwa perpanjangan waktu pendaftaran sayembara yang tadinya berakhir pada pada 25 menjadi 30 Oktober dikarenakan untuk memberi kesempatan pada masyarakat lebih luas untuk memberikan ide terbaiknya.
“Sampai hari ini, dokumen yang masuk pada panitia sebanyak 46 peserta dan didominasi oleh warga Banten. Tapi ada juga dari luar Banten. Adapun pengumuman pemenang pada 4 November nanti,” tambahnya.
Dalam persyaratan lomba maskot, KPU telah mensyaratkan agar karya mempertimbangkan unsur estetika keindahan, etika, komunikatif informatif, aplikatif, seni dan budaya, serta ciri khas Kabupaten Serang.
Pada pilbup 2015 silam, ikan bandeng dipilih menjadi maskot, sementara pada pilbup yang akan datang KPU menargetkan bisa menghadirkan ikon lain yang berciri khas Kabupaten Serang. Siti Maryam selaku Komisioner menilai bahwa ciri khas yang dimaksud bisa berupa apa saja yang merepresentasikan kekhasan yang ada di wilayah Kabupaten Serang.
“Bisa berupa flora fauna, bangunan, atau kuliner sekalipun. Bisa itu dari daerah pesisir seperti Pontang, Anyer atau daerah pegunungan seperti Padarincang dan Mancak. Pokoknya segala potensi yang ada di Kabupaten Serang,” urainya.
Dihubungi terpisah, desainer grafis, Maula Fauzan menilai bahwa sebuah maskot merupakan representasi dari identitas wilayah sehingga banyak hal yang mesti dipertimbangkan dalam menentukan bentuk maskot. Menurutnya hal ini penting agar masyarakat merasa ikut memiliki dan bangga dengan maskotnya.
“Banyak maskot yang secara filosofi bagus, tapi secara visual payah, sehingga maskot itu tidak memiliki arti di masyarakat,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai sayembara maskot Pilbup KPU kab Serang, dia hanya berharap maskot yang akan dipilih nanti adalah refresentasi ke-serang-an dan visualnya pun menarik.
“Ya, saya ini bukan juri atau peserta, tapi rasa akan lebih bagus lagi jika maskot itu nantinya tidak melulu ikon dari daerah pesisir, tapi dari daerah lainnya juga. Kabupaten Serang itu kaya, kok, potensinya. Dan jangan lupa, visualnya harus bisa dibanggakan,” pungkasnya. (red)